Kunci Kesuksesan

Kunci Kesuksesan
SUKSES (S = Saya harus berjuang, U = Untuk mencapai impian, K = Kendati itu sukar, S = Saya akan menjadi luar biasa, E = Esok pasti lebih baik dari hari ini, S = Saya yakin Tuhan akan memberkati saya)

Wednesday, December 9, 2009

Guru sebagai Motivator dan Fasilitator

Dalam meningkatkan motivasi belajar seorang anak, seorang guru atau tenaga pengajar tidak hanya berfungsi memberikan informasi dan pengarah bagi seluruh aktivitas siswa, tetapi juga berfungsi sebagai fasilitator dan motivator.
Guru sebagai fasilitator dan motivator harus dapat memfasilitasi kebutuhan para muridnya sekaligus memberikan dorongan pada siswa untuk mengembangkan inisiatif dan rasa ingin tahunya. Guru juga berada di belakang anak, membimbing anak untuk mencapai tujuan, keinginan, dan kebutuhannya. Guru membantu anak untuk belajar mandiri dalam menentukan tujuan sendiri dan memberikan umpan balik terhadap hasil karyanya sendiri.
Selain itu, guru harus dapat menerima gagasan dari semua siswa, memupuk siswa untuk dapat memberikan kritik secara konstruktif, m
enghindari pemberian hukuman atau celaan kepada ide-ide baru siswa, dan menerima perbedaan kemampuan dan karakteristik siswanya.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh guru agar seorang anak dapat termotivasi untuk belajar, berprestasi, serta mengembangkan konsep diri yang positif adalah:
1. Pendidik harus dapat mener
ima setiap siswa dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
2. Dalam menyusun kegiatan belajar, pendidik harus memulai dengan menetapkan sasaran-sasaran yang mudah dicapai, sehingga siswa memperoleh pengalaman bahwa ia berhasil melakukan sesuatu. Selain itu, pendidik juga menjelaskan tujuan belajar kepada siswa.
3. Pendidik harus dapat memahami anak dan masalah yang dihadapinya.
4. Pendidik hendaknya sabar dan bertenggang rasa terhadap anak yang belum menunjukkan kemampuannya. Pendidik juga dihimbau untuk menyelidiki dan mencari tahu kesenangan dan bakat si anak. Selain itu, pendidik juga harus bersikap antusias terhadap apa yang dilakukan siswanya.
5. Pendidik memberikan penguatan yang bermakna pada anak seperti memberikan pujian, senyuman, penghargaan, hadiah, dll kepada anak ke
tika anak mencapai hasil-hasil yang positif. Hukuman bagi anak lebih baik dihindari.
6. Pendidik harus dapat membantu anak mengembangkan konsep diri dan gambar diri yang positif dengan memberikan kepercayaan pada siswa bahwa ia sebenarnya baik dan mampu melakukan sesuatu. Hal ini akan memotivasi anak untuk menimbulkan harga diri dan percaya pada diri sendiri.
7. Pendidik menyediakan metode belajar yang bervariasi, bimbingan kepada siswa-siswanya, serta lingkungan yang menunjang bagi proses belajar mengajar.



Sumber:
Munandar, S. C. U. (1999). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah. Jakarta: PT. Gramedia.

Santrock, J. W. (2008). Educational psychology ( 3rd ed.). New York: McGraw-Hill.


No comments:

Post a Comment